PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN
KOMPETENSI
Setelah
mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu:
1.
Mendeskripsikan anatomi artikel hasil penelitian
2.
Menulis artikel hasil penelitian
DESKRIPSI
Makalah ini
memaparkan anatomi hasil penelitian. Paparan substansi artikel didasarkan atas
urutan bagian anatominya, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian
akhir. Setelah itu dipaparkan secara
lebih rinci komponen-komponen yang terdapat dalam setiap bagian. Dari seluruh
bagian, maka bagian inti diuraikan dengan porsi yang lebih banyak karena
merupakan esensi dari setiap artikel ilmiah. Penulisan artikel ini dilakukan oleh
peneliti/penulis sebagai tindak lanjut dari kegiatan ilmiah berupa penelitian
dan atau kajian referensi sebagai alat untuk menyebarluaskan hasil karya ilmiah
kepada sasaran yang lebih banyak dan luas.
I. PENDAHULUAN
Pengertian dan Ciri-ciri Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah
adalah suatu karya ilmiah yang ditulis untuk dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah
dengan tata cara penulisan yang mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil penelitian
lapangan/laboratorium, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil
pengembangan proyek. Sumber bahan untuk menulis artikel ilmiah dapat berupa
laporan hasil penelitian, kumpulan makalah, buku dan diktat/bahan ajar, serta
laporan kegiatan pengembangan proyek.
Publikasi artikel ilmiah dalam bentuk
jurnal ilmiah dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan atau temuan yang
penting untuk diketahui oleh pembaca. Umumnya gagasan yang ditulis dalam bentuk
artikel adalah gagasan atau temuan baru yang memiliki orisinalitas dan memiliki
sumbangan tinggi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dari penemunya. Jika
gagasan yang ditulis sudah umum, biasanya penulis menuangkannya dalam bentuk
buku atau diktat.
Untuk keperluan komunikasi gagasan
atau temuan orisinal, setiap artikel ilmiah memuat dua hal pokok, yaitu diskusi
dan referensi. Diskusi maksudnya mempertemukan gagasan penulis dengan gagasan
penulis/pakar lain. Dalam paparan diskusi, diuraikan posisi gagasan penulis dan
gagasan penulis/pakar lain dengan cara menunjukkan perbedaan dan persamaannya,
serta kemajuan yang diperoleh penulis. Gagasan dan temuan penulis lain dicatat
dalam bentuk sistem perujukan (referensi). Penulisan perujukan ini juga
dimaksudkan untuk memenuhi standar etis dari tulisan/karya tulis ilmiah dan
menghindari adanya duplikasi atau plagiasi.
Bentuk artikel
ilmiah dibedakan dalam tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan teknik
penulisan. Bahan yang ditulis untuk artikel ilmiah adalah hal-hal yang sangat
penting saja, misalnya dalam artikel hasil penelitian, yang ditulis berisi pendahuluan,
metode, temuan, dan pembahasan. Sistematika penulisan artikel ilmiah ditulis dengan
mengikuti format esei dalam bentuk bagian dan subbagian, dan tidak ditulis
dalam bentuk bab dan subbab atau enumeratif. Teknik penulisan artikel ilmiah mengikuti pola dan norma ”universal” yang
menandai suatu karya tulis ilmiah, dan mengikuti gaya ”selingkung” yang ditentukan oleh penerbit jurnal.
Norma ”universal” mengatur kaidah-kaidah penulisan ilmiah
yang diharapkan diikuti oleh para penulis sebagaimana sikap ilmiah oleh para
ilmuwan pada umumnya. Sementara, norma ”selingkung”
suatu jurnal pada umumnya dipertahankan
konsistensinya sebagai penciri dan kriteria kualitas teknik dan penampilan
jurnal yang bersangkutan. Norma selingkung yang dianut suatu jurnal mungkin berbeda antara satu dengan yang lain,
tetapi biasanya semua masih mengikuti pedoman yang berlaku secara umum.
Jenis-jenis Artikel Ilmiah
Dari
segi sistematika penulisan dan isinya, artikel ilmiah umumnya dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) artikel hasil penelitian, dan (2) artikel konseptual (ada juga yang menyebut artikel
hasil pemikiran). Tapi dalam kesempatan ini hanya dipaparkan artikel hasil
penelitian.
Artikel
hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil suatu kegiatan penelitian.
Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian diterbitkan
dalam jurnal ilmiah memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam
bentuk laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi suatu penelitian umumnya
berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya cenderung tebal
dan direproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas. Akibatnya hanya kalangan
terbatas saja yang dapat membacanya. Sebaliknya, hasil penelitian yang ditulis
dalam bentuk artikel biasanya dituntut untuk berisi hal-hal yang penting saja,
karena setiap kali penerbitan sebuah jurnal hanya bisa memuat beberapa artikel,
sehingga ruang yang tersedia untuk sebuah artikel sangat terbatas. Namun,
jurnal ilmiah yang diterbitkan akan dibaca oleh banyak orang, antara lain
akademisi, para profesional, dan mahasiswa. Bahkan jurnal yang terakreditasi
atau bertaraf internasional dan disebarluaskan melalui website internet, dapat dibaca dan diakses oleh semua visitor di
seluruh dunia. Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel
jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas daripada
laporan teknis resmi.
Penulisan artikel hasil penelitian dalam suatu jurnal dapat
dilakukan dengan tiga cara. Pertama, artikel
hasil penelitian ditulis setelah penulisan laporan teknis penelitian
diselesaikan. Cara
penulisan ini yang sementara dilakukan oleh sebagian besar penulis artikel. Kedua, artikel hasil penelitian ditulis
setelah segala aktivitas penelitian diselesaikan, tetapi penulisan laporan
teknisnya belum terselesaikan (masih dalam proses). Ketiga, artikel hasil penelitian ditulis setelah kegiatan
penelitian diselesaikan dan memang tidak akan dilakukan penulisan laporan
teknisnya. Jenis ini saat ini masih jarang dilakukan oleh penulis artikel.
Padahal dalam mengantisipasi proses percepatan diseminasi temuan kepada
masyarakat sasaran yang relevan menjadi sangat penting. Begitu juga bila
dikaitkan dengan upaya perlindungan hak cipta.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan
artikel hasil penelitian antara lain (1) esensi dari substansi isi yang lebih
diprioritaskan (dalam hal ini pendahuluan, metode, dan hasil penelitian), (2)
tata tampilan artikel, baik yang terkait dengan norma selingkung maupun norma
universal yang ditetapkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan, (3) proporsi
antarbagian artikel dan halaman maksimal yang diperbolehkan, dan (4)
rambu-rambu anatomi artikel yang ditetapkan oleh dewan penyunting. Dalam
penulisan artikel hasil penelitian, ketiga hal di atas saling mengkait (butir
1-3 akan terintegrasi dalam butir 4). Bentuk integrasi tersebut difasilitasi
oleh tatatulis tertentu, yang perwujudannya dalam bentuk artikel hasil
penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal yaitu, judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci,
bagian pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan dan saran, dan daftar
rujukan.
Artikel
nonpenelitian atau konseptual adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil
pemikiran atas suatu permasalahan. Dalam upaya untuk menghasilkan
artikel jenis ini, penulis terlebih dahulu mengkaji sumber-sumber yang relevan
dengan permasalahannya, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan apa
yang dipikirkannya. Sumber-sumber yang dianjurkan untuk dirujuk dalam rangka
menghasilkan suatu pemikiran adalah juga artikel-artikel hasil pemikiran yang
relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, di samping teori-teori yang dapat
digali dari buku-buku teks.
Bagian
paling vital dari artikel konseptual adalah pendapat atau pendirian penulis
tentang hal yang dibahas. Pendirian penulis dikembangkan dari analisis terhadap
pikiran-pikiran orang lain mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan
sebelumnya, dan pikiran baru penulis tentang hal yang dikaji, jika memang ada.
Jadi, artikel konseptual bukan sekedar kolase atau tempelan cuplikan dari
sejumlah artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi lebih
menekankan hasil pemikiran analitis dan kritis penulisnya.
Mengacu hal di atas, representasi terbitan suatu jurnal ilmiah
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) hanya memuat artikel hasil
penelitian, (2) memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual (ini
sebagian besar), dan (3) memuat artikel hasil penelitian dan artikel
konseptual, ditambah dengan isi lain, misalnya resensi buku dan obituari. Contoh jurnal ilmiah yang hanya memuat
artikel hasil penelitian adalah “Jurnal
Penelitian Kependidikan” terbitan Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Malang. Contoh jurnal ilmiah yang memuat artikel hasil penelitian dan
artikel konseptual adalah ”Jurnal Ilmu Pendidikan” terbitan LPTK dan ISPI.
II. ANATOMI
ARTIKEL ILMIAH
Setiap artikel ilmiah, baik hasil penelitian maupun
konseptual umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian
inti, dan (3) bagian akhir. Bagian awal artikel mencakup: (1) judul, (2) nama
dan identitas penulis, dan ( 3) abstrak dan kata kunci. Bagian inti artikel
mencakup tiga subbagian, yaitu (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi, dan (3)
bagian penutup. Bagian akhir artikel berupa daftar rujukan.
Pembeda utama antara artikel hasil penelitian dan
artikel konseptual terutama terletak
pada masing-masing bagian dari anatomi artikel ilmiah. Pertama, pada bagian awal artikel, isi abstrak untuk artikel hasil penelitian
lebih ditekankan pada masalah, metode dan hasil, sedangkan pada artikel
konseptual lebih ditekankan pada hal-hal penting tentang gagasan yang
dikembangkan dalam artikel. Kedua,
pada bagian inti dari artikel hasil penelitian terdapat subbagian metode, hasil
dan pembahasan, sedangkan pada artikel konseptual tidak ada subbagian ini,
tetapi subbagian yang ditulis berdasarkan kajiannya. Ketiga, pada bagian penutup, artikel
hasil penelitian berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu),
sedangkan pada artikel konseptual berisi ringkasan analisis atau simpulan
berbentuk sintesis.
Penulisan dan isi dari masing-masing bagian, selanjutnya
diuraikan berdasarkan jenis artikelnya, yaitu (1) artikel hasil
penelitian, dan (2) artikel konseptual.
Artikel Hasil Penelitian
1. Bagian Awal
Bagian awal suatu artikel hasil penelitian mencakup tiga hal, yaitu (1)
judul, (2) nama dan identitas penulis, dan
(3) abstrak dan kata kunci
Judul Artikel. Judul merupakan satu-satunya bagian artikel yang akan pertama kali dibaca
orang. Untuk itu, judul diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran
mengenai isi artikel. Dalam penulisan judul artikel diharapkan tidak terlalu panjang
dan tidak terlalu pendek. Bila tampilan judul artikel terlalu panjang, maka
dapat dipisahkan dengan anak judul agar dapat dipahami secara cepat. Di samping
itu penulisan judul artikel dipersyaratkan tidak mengandung singkatan atau
akronim yang belum banyak dikenal pembacanya, mencerminkan variabel yang
dibahas, dan memiliki daya tarik bagi pembaca.
Untuk artikel hasil penelitian, variabel-variabel penelitian dan hubungan
antar-variabel serta informasi lain yang dianggap penting hendaknya terlihat
dalam judul artikel. Walaupun demikian, harus dijaga agar
judul artikel tidak menjadi terlalu panjang. Judul artikel umumnya terdiri atas
5 - 20 kata.
Contoh judul artikel hasil penelitian:
Tindak Pembelajaran yang Berkontribusi terhadap
Peningkatan Kemampuan Interpersonal Siswa Sekolah Dasar (oleh Syahniar, Universitas Negeri Padang, dimuat dalam Jurnal
Ilmu Pendidikan Jilid 15, Nomor 2, Juni 2008, hlm.128 -134).
Nama dan Identitas Penulis. Nama dan identitas penulis ditulis di
bawah judul dan di bawah tulisan sebagai catatan kaki (footer). Untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa atau
inferioritas penulis, nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik
atau gelar profesional yang lain. Jika dikehendaki gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh
disertakan. Identitas singkat tentang tentang penulis, misalnya profesi dan nama
lembaga tempat penulis bekerja serta alamat korespondensi dapat ditulis sebagai
catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama
penulis utama yang dicantumkan disertai tambahan dkk. (dan kawan-kawan). Nama
penulis lain beserta identitasnya ditulis dalam catatan kaki atau di dalam
catatan akhir jika tempat catatan kaki tidak mencukupi.
Contoh catatan kaki:
Syahniar adalah Dosen Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Padang, Kampus UNP, Air Tawar,
Padang, e-mail: syah_niar@yahoo.com
Abstrak dan Kata
Kunci. Abstrak
dalam artikel hasil penelitian berisi uraian singkat mengenai esensi
penelitian, yaitu masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan
hasil penelitian. Tekanan utama diberikan kepada hasil penelitian. Teknik
penulisanya memperhatikan esensi penelitian, dengan panjang tulisan 50—75 kata,
yang ditulis dalam spasi tunggal dalam satu paragraf. Untuk menggambarkan ranah
masalah yang diteliti, pada bagian akhir dari abstrak disertai kata kunci (3-5
kata). Pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, umumnya abstrak ditulis dalam
bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan agar dapat dibaca/dipahami oleh masyarakat
internasional.
Contoh tampilan abstrak jurnal ilmiah hasil penelitian:
Abstract: The aim of this study was to assess the readiness of
elementary school teachers in mathematics teaching, from the point of view of
the teachers’ mastery of the subject. Forty two elementary school teachers from
Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang were given a test in mathematics which was
devided into two parts, arithmatics and geometry. A minimum mastery score of 65
was set for those who would be classified as in adequate readiness as
mathematics teachers. Those who obtained scores of less than 65 were classified
as not in adequate readiness in teaching. The results of the study indicated
that 78.8% of the teachers obtained scores of more than 65 in geometry.
Sixty-nine point five percents of the teachers got more than 65 in arithmetics,
and 69.5% gained scores of more than 65 in both geometry and arithmatics.
Key
words: mathematic teaching, teaching readiness, subject mastery ( Sumber: Ibnu,
2002).
2.
Bagian Inti
Bagian inti dari artikel hasil
penelitian mencakup: (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi, yang terdiri atas
tiga subbagian, yaitu metode, hasil, dan pembahasan, dan (3) bagian penutup yang berupa simpulan
dan saran. Ketiga bagian inti ini
umumnya ditulis dengan mengikuti urutan subbagian: pendahuluan, metode, hasil,
pembahasan, simpulan dan saran. Masing-masing subbagian diuraikan sebagai
berikut.
Pendahuluan. Bagian ini terutama berisi paparan tentang permasalahan
penelitian, wawasan, rencana penulis dalam kaitan dengan upaya pemecahan
masalah, tujuan penelitian, dan rangkuman kajian teoretik yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Kadang-kadang juga memuat harapan akan hasil dan manfaat
penelitian.
Penyajian bagian pendahuluan dilakukan dengan rambu–rambu
penulisan antara lain: (1) pendahuluan
tidak harus diberi subjudul pendahuluan, (2) landasan teori/kajian teoretik
diintegrasikan dalam pendahuluan, (3) pemisahan antara subbagian satu dengan subbagian
lain dilakukan dengan pergantian paragraf, (4) disajikan dalam bentuk naratif,
dan (5) diakhiri dengan tujuan/masalah penelitian.
Hal lain
yang penting diperhatikan dalam penulisan pendahuluan adalah proporsi panjang
pendeknya tulisan dengan keseluruhan jumlah artikel, dan adanya integrasi
antara pendahuluan dan kajian pustaka (yang dalam laporan teknis penelitian
dipaparkan secara terpisah). Tuntutan terakhir ini menganjurkan adanya
penulisan ulang oleh penulis yang berupaya mensinergikan antara pendahuluan dan
kajian pustaka dalam laporan teknis hasil penelitian.
Metode Penelitian. Bagian
ini menampilkan secara ringkas bagaimana strategi pemecahan masalah melalui
penelitian yang dilakukan. Isi utama bagian ini terdiri atas: rancangan atau
desain penelitian, sasaran atau target penelitian (populasi dan sampel), teknik
pengembangan instrumen dan pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Sub-subbagian di atas umumnya (dianjurkan) dikemas dalam format esei dan
sedikit mungkin menggunakan format enumeratif.
Contoh bagian metode:
Penelitian
ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui rancangan eksperimen jenis pretest-posttest control group design.
Subjek penelitian dipilih secara random dari seluruh siswa kelas 3 kemudian
secara random pula ditempatkan ke dalam kelompok percobaan dan kelompok
kontrol. Data diambil dengan menggunakan tes yang telah dikembangkan dan
divalidasi oleh Lembaga Pengembangan Tes Nasional. Analisis data dilakukan
dengan ....(Ibnu, 2002).
Hasil
Penelitian. Bagian ini memuat hasil
penelitian, tepatnya hasil analisis data. Hasil yang disajikan adalah hasil
bersih. Proses untuk mendapatkan hasil tidak disajikan pada bagian ini,
misalnya proses pengujian hipotesis dan penggunaan statistik. Penyampaian hasil penelitian dapat dibantu
dengan penggunaan tabel dan grafik (atau bentuk/format komunikasi yang lain). Grafik dan tabel harus dibahas dalam
tubuh artikel tetapi tidak dengan cara pembahasan yang rinci satu-persatu.
Penyajian hasil yang cukup panjang dapat dibagi dalam beberapa subbagian.
Contoh
bagian hasil penelitian:
Jumlah
tulisan dari tiga suku ranah utama pendidikan sains yang dimuat di berbagai
jurnal, dalam kurun waktu satu sampai empat tahun dapat disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Distribusi
Jumlah Tulisan dari Tiga Suku Ranah Pendidikan Sains yang Dimuat dalam Berbagai
Jurnal antara Januari 2004-Juli 2007
Suku ranah 2004 2005 2006 2007 Jumlah
Konsep 7 7 13 5 32
Sci. Literacy 5 3 14 6 28
Teori & Pengaj. 2 12 1 5 20
Jumlah 3 suku ranah 80
Lain-lain 46
Tabel 1 menunjukkan bahwa frekuensi pemunculan artikel
dari tiga suku ranah tersebut di atas jauh melebihi suku-suku ranah yang lain,
yaitu 80:46. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa .... dst.
Pembahasan. Bagian ini merupakan bagian terpenting
dari artikel hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis melakukan empat hal
utama, yaitu (1) menginterpretasikan temuan, (2) mengkonfirmasikan temuan
dengan temuan atau teori yang sudah ada, (3) memberikan penjelasan kesesuaian
atau ketidaksesuaian temuan dengan temuan/teori yang ada, dan (4) mendudukkan
temuan ke dalam temuan atau teori yang sudah ada. Dalam mendudukkan temuan ini
bisa berupa mendukung, memodifikasi, menolak teori yang ada, dan atau mengajukan
teori yang bersifat baru sama sekali.
Contoh bagian pembahasan:
Dari temuan penelitian yang diuraikan dalam
artikel ini dapat dilihat bahwa berbagai hal yang berkaitan dengan masalah
kenakalan remaja yang selama ini diyakini kebenarannya menjadi goyah. Kebenaran
dari berbagai hal tersebut ternyata tidak berlaku secara universal tetapi
kondisional. Gejala-gejala kenakalan remaja tertentu hanya muncul apabila
kondisi lingkungan sosial setempat mendukung akan terjadinya bentuk-bentuk kenakalan
yang terkait. Hal ini sesuai dengan teori selective
cases dari Lincoln (1987:13) yang menyatakan bahwa ….(Ibnu, 2002).
Simpulan dan Saran. Simpulan berisi ringkasan dari uraian
mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dari kedua hal ini dikembangkan
pokok-pokok pikiran (baru) yang merupakan esensi dari temuan penelitian. Penulisan
simpulan mengacu pada butir-butir rumusan masalah yang dijawab dalam
penelitian.
Saran berupa rekomendasi yang dikembangkan
berdasarkan temuan penelitian. Saran dapat dibuat dengan mengacu kepada
tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan penelitian lanjutan. Rumusan saran
atau rekomendasi dianjurkan agar dibuat berdasarkan butir-butir manfaat/ kegunanaan
penelitian.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari setiap artikel, baik
artikel hasil penelitian maupun konseptual adalah daftar rujukan.
Daftar rujukan ditulis dengan memperhatikan ketentuan:
(1) hanya memuat daftar bahan yang dirujuk dalam teks, (2) semua rujukan dalam
tubuh artikel harus ditulis di dalam daftar rujukan, (3) tata tulis daftar
rujukan mengikuti gaya selingkung jurnal yang bersangkutan, (4) daftar rujukan
disajikan pada halaman terakhir artikel, dan bukan pada halaman baru, dan (5)
daftar rujukan dapat memfasilitasi pembaca mencari sumber yang dirujuk oleh
penulis.
III. PENUTUP
Substansi
isi yang ditulis pada artikel hasil penelitian berupa hasil pemikiran yang
sudah ditemukan dari kegiatan penelitian. Anatomi artikel hasil penelitian ada
subbagian metode, dan hasil. Substansi isi abstrak pada artikel hasil
penelitian lebih ditekankan pada masalah dan atau tujuan, metode, dan hasilnya.
Penutup berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu).
Teknik
penulisan artikel hasil penelitian sebagai wahana berkomukasi ilmiah yang
menarik, efektif dan efisien, dan memiliki tuntutan persyaratan yang perlu
ditaat-asasi. Persyaratan tersebut antara lain: (1) aspek tuntutan kualitas
substansi isi, (2) keutuhan dan
keruntutan pengembangan gagasan, (3)
penerapan kaidah-kaidah oleh karya ilmiah, dan (4) ketaatasasan terhadap tatatulis ilmiah.
DAFTAR RUJUKAN
Depdikbud.
2007. Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi
Berkala Ilmiah. Jakarta: DP2M Dikti, Depdikbud.
Ibnu,
S. 2002. Format dan Isi Artikel Jurnal
Ilmiah. Makalah disajikan pada Semlok-Nasional Pengelolaan dan Penyuntingan
Jurnal Ilmiah, di Hotel Asida, Batu,
Tanggal, 23—26 April.
Mukhadis, A. 2001. Beberapa
Kelemahan dalam Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan pada
Seminar-Lokakarya Penulisan Artikel Ilmiah Angkatan III bagi Dosen di Universitas
Negeri Malang, 25 Agustus.
Nurul Ulfatin. 2009. Penulisan
Artikel Imiah (bahan TOT bagi Widyaiswara LPMP dan P4TK). Jakarta: Ditjen
PMPTK
Rifai, M.A. 1995. Pegangan
Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah di Indonesia.
Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Saukah, A. dan Waseso, M.G. 2006. Menulis
Artikel Untuk Jurnal Ilmiah.
Malang: UM Press.
Syahniar. 2008. Tindak Pembelajaran yang Berkontribusi
terhadap Peningkatan Kemampuan Interpersonal Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 15, Nomor
2, Juni 2008, hlm.128 -134).
0 Response to "KUMPULAN CONTOH ARTIKEL ILMIAH MENARIK PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN"
Posting Komentar