AUDIO STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN MP3
ABSTRAKSI
Saat
ini kepopuleran dari MP3 sudah sangat meluas dan mendunia. Format kompresi
audio MP3 saat ini menjadi yang terpopuler walaupun sudah terdapat jenis
kompresi audio yang jauh lebih baik (dalam kapasitas) dan memiliki kualitas
jauh lebih baik.
Kopopuleran
dari MP3 ini tidaklah heran jika digunakan untuk aplikasi keamanan informasi.
Teknik steganografi sudah dikenal sejak 2500 tahun yang lalu, dimana teknik ini
sering digunakan pada jaman kerajaan Yunani.
Berbeda
dengan teknik kriptografi yang dengan mudah dideteksi keberadaannya (walaupun
sulit untuk dimengerti), steganografi menyamarkan keberadaan dari pesan
yang yang ingin disampaikan. Beberapa
teknik yang digunakan adalah menyamarkan pesan dalam bentuk file multimedia.
Sekarang ini dikenal luas teknik untuk menyamarkan yaitu digital watermarking.
Salah
satu teknik lainnya adalah menggunakan file dalam format audio yang dapat
disisipi pesan yang ingin disampaikan. Teknik ini mengkin untuk dilakukan
karena sifat dari file audio yang berlebihan (redundant) sehingga dengan teknik
pengkompresian menggunakan MP3 dapat menghilangkan informasi yang tidak
signifikan bila dihilangkan. Sehingga dengan teknik ini pesan atau data dapat
disisipkan pada file ini dengan mengganti informasi yang tidak dibutuhkan pada
kompresi dengan data tersebut.
Karena
kelemahan dari pendengaran manusia yang memiliki cakupan frekuensi dan atenuasi
yang luas sehingga dapat dimanipulasi. Dengan menggunakan musik yang keras,
seperti heavy metal, maka perubahan yang terjadi tidak akan mudah terdeteksi
oleh pendengaran manusia.
Maka
teknik audio steganografi dalam MP3 merupakan salah satu teknik yang sangat
baik untuk menyamarkan data yang ingin dikirimkan untuk menghindari pihak-pihak
yang tidak berhak.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat
ini internet sudah berkembang menjadi salah satu media yang paling populer di
dunia. Karena fasilitas dan kemudahan yang dimiliki oleh internet maka internet
untuk saat ini sudah menjadi barang yang tidak asing lagi. Sayangnya dengan
berkembangnya internet dan aplikasi menggunakan internet semakin berkembang
pula kejahatan sistem informasi. Dengan berbagai teknik banyak yang mencoba
untuk mengakses informasi yang bukan haknya. Maka dari itu sejalan dengan
berkembangnya media internet ini harus juga dibarengi dengan perkembangan
pengamanan sistem informasi.
Berbagai
macam teknik digunakan untuk melindungi informasi yang dirahasiakan dari orang
yang tidak berhak, salah satunya adalah teknik steganografi. Teknik sudah
dipakai lebih dari 2500 tahun yang lalu untuk menyembunyikan pesan rahasia.
Berbeda dengan teknik kriptografi, steganografi menyembunyikan pesan rahasia
agar bagi orang awam tidak menyadari keberadaan dari pesan yang disembunyikan.
Teknik ini sering digunakan untuk menghindari kecurigaan orang dan menghindari
keinginan orang untuk mengetahui isi pesan rahasia tersebut.
Dengan
berkembangnya dunia multimedia, maka steganografi modern menggunakan file-file multimedia ini sebagai kedok
untuk menyembunyikan pesan, teknik ini dikenal dengan sebutan digital watermarking. Lalu lintas file-file multimedia di internet sudah
lumrah sehingga akan mengurangi kecurigaan akan adanya pesan rahasia.
Salah
satu jenis file multimedia yang
populer adalah file dengan format mp3. Semenjak 6-7 tahun
terakhir, file audio dengan format
ini menjadi yang terpopuler hingga sekarang. Walaupun jenis kompresi yang
lainnya beberapa memiliki kualitas yang lebih baik, namun sifat kosmopolit dari
mp3 belum dapat tersaingi hingga saat ini.
Maka
dari itu penggunaan mp3 sebagai salah satu media steganografi merupakan langkh
yang baik. Lalu lintas pertukaran mp3 di internet merupakan hal biasa sehingga
steganografi menggunakan mp3 adalah teknik yang baik untuk mengamankan pesan
rahasia melalui media internet.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pandangan bahwa steganografi
memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi dibandingkan dengan kriptografi.
Lalu bagaimana steganografi dapat diterapkan dalam file audio, terutama mp3.
Kemudian memaparkan cara kerja dari salah satu software steganografi mp3 yang cukup baik, serta menunjukan
sebagaimana besar ketahanan dari file tersebut. Terakhir menyampaikan seberapa aman
steganografi mp3 untuk menyimpan pesan yang dirahasiakan.
1.3 Batasan
Pada
makalah ini akan disampaikan mengenai mp3 dan steganografi secara umum.
Kemudian hanya akan membahas teknik steganografi audio saja dan hanya membahas
dalam teknik kompresi audio mp3. Pembahasan akan memaparkan cara kerja dari software dan percobaan menggunakan software tersebut untuk menguji ketahanan
dan keamanannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1MP3
MPEG
(Moving Picture Expert Group)-1 audio layer III atau yang lebih dikenal dengan
MP3, adalah salah satu dari pengkodean dalam digital audio dan juga merupakan
format kompresi audio yang memiliki sifat “menghilangkan”. Istilah
menghilangkan yang dimaksud adalah kompresi audio ke dalam format mp3
menghilangkan aspek-aspek yang tidak signifikan pada pendengaran manusia untuk
mengurangi besarnya file audio.
Sejarah
mp3 dimulai dari tahun 1991 saat proposal dari Phillips (Belanda), CCET
(Perancis), dan Institut für
Rundfunktechnik (Jerman) memenankan proyek untuk DAB (Digital Audio Broadcast).
Produk mereka Musicam (akan lebih dikenal dengan layer 2) tewrpilih karena
kesederhanaan, ketahanan terhadap kesalahan, dan perhitungan komputasi yang
sederhana untuk melakukan pengkodean yang menghasilkan keluaran yang memiliki
kualitas tinggi. Pada akhirnya ide dan teknologi yang digunakan dikembangkan
menjadi MPEG-1 audio layer 3.
MP3 adalah pengembangan dari teknologi
sebelumya sehingga dengan ukuran yang lebih kecil dapat menghasilkan kualitas
yang setara dengan kualitas CD. Spesifikasi dari layer-layer sebagai berikut:
·
Layer
1: paling baik pada 384 kbit/s
- Layer 2: paling baik pada 256...384 kbit/s, sangat baik pada 224...256 kbit/, baik pada 192...224 kbit/s
- Layer 3: paling baik pada 224...320 kbit/s, sangat baik pada 192...224 kbit/s, baik pada 128...192 kbit/s
Kompresi yang dilakukan oleh mp3 seperti
yang telah disebutkan diatas, tidak mempertahankan bentuk asli dari sinyal
input. Melainkan yang dilakukan adalah menghilangkan suara-suara yang
keberadaannya kurang/tidak signifikan bagi sistem pendengaran manusia. Proses yang dilakukan adalah menggunakan
model dari sistem pendengaran manusia dan menentukan bagian yang terdengar bagi
sistem pendengaran manusia. Setelah itu sinyal input yang memiliki domain waktu
dibagi menjadi blok-blok dan ditransformasi menjadi domain frekuensi. Kemudian
model dari sistem pendengaran manusia dibandingkan dengan sinyal input dan
dilakukan proses pemfilteran yang menghasilkan sinyal dengan range frekuensi yang
signifikan bagi sistem pendengaran manusia. Proses diatas adalah proses
konvolusi dua sinyal yaitu sinyal input dan sinyal model sistem pendengaran
manusia. Langkah terakhir adalah kuantisasi data, dimana data yang terkumpul
setelah pemfilteran akan dikumpulkan menjadi satu keluaran dan dilakukan
pengkodean dengan hasil akhir file dengan
format mp3.
Proses pengkompresian mp3 dapat
menghasilkan keluaran yang hampir setara dengan aslinya disebabkan oleh
kelemahan dari sistem pendengaran manusia yang dapat dieksploitasi. Berikut
adalah beberapa kelemahan dari sistem pendengaran manusia yang digunakan dalam
pemodelan:
- Terdapat beberapa suara yang tidak dapat didengar oleh manusia (diluar jangkauan frekuensi 30-30.000 Hz).
- Terdapat beberapa suara yang dapat terdengar lebih baik bagi pendengaran manusia dibandingkan suara lainnya.
- Bila terdapat dua suara yang dikeluarkan secara simultan, maka pendengaran manusia akan mendengar yang lebih keras sedangkan yang lebih pelan akan tidak terdengar.
Kepopuleran dari mp3 yang sampai saat ini
belum tersaingi disebabkan oleh beberapa hal. Pertama mp3 dapat didistribusikan
dengan mudah dan hampir tanpa biaya., walaupun sebenarnya hak paten dari mp3
telah dimiliki dan penyebaran mp3 seharusnya dikenai biaya. Walaupun begitu,
pemilik hak paten dari mp3 telah memberikan pernyataan bahwa penggunaan mp3
untuk keperluan perorangan tidak dikenai biaya. Keuntungan lainnya adalah kemudahaan akses mp3, dimana
banyak sofware yang dapat menghasilkan file mp3 dari CD dan keberadaan file
mp3 yang bersifat ubiquitos (kosmopolit).
Pada perbandingan kualitas suara antara
beberapa format kompresi audio hasil yang dihasilkan bervariasi pada bitrate yang
berbeda, perbandingan berdasarkan codec yang digunakan. Pada 128 kbit/s, LAME
MP3 unggul sedikit dibandingkan dengan Ogg Vorbis, AAC, MPC and WMA Pro.
Kemudian pada 64 kbit/s,AAC-HE dan mp3pro menjadi yang teratas diantara codec
lainnya. Dan untuk diatas 128 kbit/s tidak terdengar perbedaan yang signifikan.
Pada umumnya format mp3 sekarang menggunakan 128 kbit/s dan 192 kbit/s sehingga
hasil yang dihasilkan cukup baik.
2.2 Steganografi
2.2.1 Sejarah Steganografi
Steganografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Steganós yang berarti
menyembunyikan dan Graptos yang artinya tulisan sehingga secara keseluruhan
artinya adalah tulisan yang disebunyikan. Secara umum steganografi merupakan
seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala
cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain tidak akan menyadari
keberadaan dari pesan rahasia tersebut.
Steganografi sudah digunakan
sejak dahulu kala sekitar 2500 tahun yang lalu untuk kepentingan politik,
militer, diplomatik, serta untuk kpntingan pribadi sebagai alat. Beberapa
contoh penggunaan steganografi pada masa lampau:
- Pada tahun 480 sebelum masehi, seseorang berkebangsaan Yunani yaitu Demaratus mengirimkan pesan kepada polis Sparta yang berisi peringatan mengenai penyerangan Xerxes yang ditunda. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan meja yang telah diukir kemudian diberi lapisan lilin untuk menutupi pesan tersebut, dengan begitu pesan dalam meja dapat disampaikan tanpa menimbulakn kecurigaan oleh para penjaga.
- Pada abad ke 5 sebelum masehi, Histaiacus mengirimkan pesan kepada Aristagoras Miletus untuk memberontak terhadap raja Persia. Pesan disampaikan dengan cara mencukur kepala pembawa pesan dan mentato kepalanya dengan pesan tersebut. Kemudian saat rambutnya tumbuh kembali, pembawa pesan dikirimkan dan pada tempat tujuan rambutnya kembali digunduli dan pesan akan terbaca.
- Penggunaan tinta yang tidak terlihat pada pesan lainnya.
- Pada perang dunia II, Jerman menggunakan microdots untuk berkomunikasi. Penggnaan teknik ini biasa digunakan pada microfilm chip yang harus diperbesar sekitar 200 kali.
- Pada perang dunia II, Amerika Serikat menggunakan suku Indian Navajo sebagai media untuk berkomunikasi.
2.2.2 Digital
Watermarking
Steganografi pada saat ini
banyak diterapkan dengan menggunakan file-file
digital. Pada steganografi tulisan beberapa cara yang biasa digunakan untuk
menyembunyikan pesan adalah menggunakan ruang kosong, baik ruang kosong antara
baris maupun ruang kosong antara kata. Dengan menggunakan bebearapa software khusus pesan rahasia dapat
disispkan pada ruang-ruang kosong tersebut.
Steganografi juga mulai
menggunakan file-file multimedia
sebagai kedok untuk menyembunyikan pesan rahasia, baik itu berupa gambar,
suara, atau video yang biasa disebut digital
watermarking. Sebelum lebih lanjut dengan pembahasan steganografi, perlu
diketahui beberapa istilah yang sering igunakan. Berikut adalah beberapa istilah yang sering digunakan
dalam teknik steganografi:
- Carrier file : file yang berisi pesan rahasia tersebut
- Steganalysis : proses untuk mendeteksi keberadaanpesan rahasia dalam suatu file
- Stego-medium : media yang digunakan untuk membawa pesan rahasia
- Redundant bits : sebagian informasi yang terdapat di dalam file yang jika dihilangkan tidak akan menimbulakn kerusakan yang signifiakan (setidaknya bagi indera manusia)
- Payload : informasi yang akan disembunyikan
Teknik yang digunakan pada digital watermarking beragam tetapi
secara umum teknik ini menggunakan redundant
bits sebagai tempat menyembunyikan pesan pada saat dilakukan kompresi data,
dan kemudian menggunakan kelemahan indera manusia yang tidak sensitive sehingga
pesan tersebut tidak ada perbedaan yang terlihat atau yang terdengar. Cara yang
paling sering digunakan adalah dengan mengganti LSB (Least Significant Byte
) dengan pesan rahasia, dengan asumsi tidak semua data dibutuhkan. Kelemahan
dari teknik adalah dengan mengganti LSB, maka besar pesan yang dapat
disembunyikan menjadi tergantung dengan besar dari carrier file. Selain itu terdapat teknik lain yang dapat digunakan
yaitu Injection. Teknik ini dengan
langsung menyelipkan pesan rahasia pada carrier
file. Namun dengan cara ini maka ukuran carrier
file akan bertambah besar sesuai dengan besar pesan tersebut.
Cara yang harus dilakukan saat
menggunakan digital watermarking adalah
menghapus file asli dari carrier file. Karena jika tidak bila
dilakukan perbandingan dengan berbagai cara, perbedaan antara keduanya dapat
diketahui sehingga pesan dapat diketahui oleh orang lain. Walaupun sekarang
tanpa file asli beberapa jenis
steganografi dapat diktahui, caa ini merupakan cara yang harus dilakukan untuk
setidaknya mengurangi kemungkinan untuk dilakukannya perbandingan.
Steganografi pada gambar
biasanya menggunakan teknik penggantian LSB. Bagi computer gambar adalah file yang berisi kumpulan warna dan
itntensitas cahaya pada daerah yang berbeda. Dengan menggunakan pnggantian LSB,
maka untuk mendapatkan hasil terbaik sebaiknya digunakan 24 bit Bitmap,
dikarenakan ukurannya yang besar dan memiliki resolusi tinggi. Dengan ukuran
yang besar maka pesan yang dapat dibawa semakin besar dan dengan resolusi
tinggi tidak akan terlihat perubahan yang signifikan. Namun pada kenyataannya
bnyak yang menggunakan 8bit Bitmap atau dengan menggunakan format lainnya
seperti GIFF, JPEG, atau PNG untuk menghindari kecurigaan. Kelemahan dalam
steganografi menggunakan gambar adalah bila dikonversiakan menjadi format yang
lain, maka secara otomatis pesan yang disembunyikan akan hilang.
Walaupun bukan termasuk dalam
steganografi, teknik penyusunan gambar dapat digunakan untuk menyembunyikan
informasi dalam bentuk foto. Berikut adalah gambar contoh dari presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln yang
sebenarnya terdiri dari gabungan beberapa gambar:
Gambar
1. teknik penyusunan gambar yang membentuk gambar lain
Penggunaan
file audio juga dapat digunakan
sebagai carrier file untuk proses
steganografi. Cara yang lazim adalah penggantian LSB seperti yang digunakan
pada steganografi gambar. Namun kendala yang dihadapi adalah tidak jarang orang
dapat membedakan hasil keluaran suara yang asli dan yang telah disispi pesan.
Maka dari teknik lainnya adalah dengan menambahkan echo yang isinya adalah pesan yang ingin disembunyikan. Diluar
dugaan setelah ditambahkan echo tidak
jarang kualitas suara yang dihasilkan malahan lebih baik daripada yang asli.
Terakhir
penggunaan video untuk steganografi. Teknik yang lazim digunakan dalam video
steganografi ini adalah menggunakan DCT (Discrete Fourier Transform). Dalam
penggunaannya DCT mengubah sedikit gambar dari beberapa frame, sehingga
perubahan yang terjadi tidak dirasakan. DCT sebenarnya menimpa nilai dari
beberapa bagian dari gambar di video. Selebihnya teknik penyusupan pesan
memiliki cara yang sama penggunaannya dengan steganografi pada gambar (seperti pengantian LSB).
2.2.3 Steganalysis dan Penggunaan
Steganografi
Seperti
yang telah dijelaskan diatas, steganalysis merupakan teknik yang digunakan
untuk mengungkapkan keberadaan dari steganografi. Terdapat beberapa software yang dapat melakukan analisa
adanya penggunaan teknik steganografi. Beberapa mnganalisa dari perubahan yang
dilakukan terhadap meta data file tersebut. Kemudian yang lainnya
menganalisa dari ciri-ciri file telah menggunakan software tertentu untuk steganografi. Beberapa membandingkan file
asli, lalu dicari perbedaannya dan pola yang digunakan sehingga dengan cara ini
bukan saja dapat diketahui file telah mengalami psoses steganografi
dapat pula diketahui pesan yang disembunyikan.
Namun
teknik steganalysis tidak dapat digunakan untuk mengetahui pesan yang
disembunyikan bila ternyata pesan tersebut mengalami kriptografi. Jadi cara
yang baik untuk melakukan steganografi adalah dengan melakukan asumsi bahwa
orang akan tahu bahwa ada pesan yang disembunyikan sehingga dilakukan
pengamanan lagi dengan kriptografi. Pemilihan kriptografi juga jangan dilakukan
dengan sembarangan dan gunakan yang sudah terbukti keampuhannya seperti 3DES
dan SHA-1.
Penggunaan
steganografi khususnya digital
watermarking biasanya digunakan untuk menyimpan informasi yang rahasia.
Karena ukuran pesan yang dapat disimpan menggunakan digital watermarking relatif kecil, maka informasi yang disimpan
juga sesuatu yang rahasia namun dalam ukuran kecil. Contoh penggunaannya adalah
untuk nomor PIN, nomor rekening, nomor kunci public, dan sebagainya. Selain itu
penggunaan steganografi juga dapat digunakan untuk untuk memberikan tanda copyright terhadap file gambar, audio (seperti mp3), dan video.
Steganografi
tenyata digunakan juga untuk melakukan tindakan criminal. Diduga juga steganografi digunakan oleh para teroris
untuk menjalankan aksinya. Dengan steganografi peta, sasaran , dan rencana
tindakan teroris disamarkan dalam situs-situs mailing list olahraga dan pada situs-situs porno. Maka dari itu
kelebihan dari steganografi sangat disayangkan bila dipakai untuk tujuan
kejahatan. Tindakan kejahatan lainnya yang mungkin difasilitasi oleh
steganografi yaitu untuk perjudian, penipuan, virus, dan lain-lain.
2.3 Audio Steganografi menggunakan MP3
Pada
pembahasan ini akan dibahas teknik steganografi dalam MP3 secara umum dan
secara khusus mengacu pada software MP3Stego.
MP3Stego adalah software yang dapat
digunakan untuk meyembunyikan pesan dalam MP3. Produk ini dapat digunakan
secara bebas, namun terdapat beberapa kelemahan dari produk ini karena hanya
merupakan program bebas yang belum disempurnakan. Keberadaan program ini
ditujukan oleh pembuat hanya untuk membuktikan bahwa steganografi dalam MP3
dapat dilakukan.
Cara
untuk mengaplikasikan steganografi pada file
audio terdiri dari beberapa cara
yang lazim digunakan, antara lain dengan cara mengganti atau menambahkan bit.
Berikut adalah beberapa teknik yang digunakan:
- Penggantian LSB. Cara ini lazim digunakan dalam teknik digital steganografi yaitu mengganti LSB input setiap samplingnya dengan data yang dikodekan. Dengan metode ini keuntungan yang didapatkan adalah ukuran pesan yang disispkan relative besar, namun berdampak pada hasil audio yang berkualitas kurang dengan banyaknya noise.
- Metode kedua yang digunakan adalah merekayasa fasa dari sinyal masukan. Teori yang digunakan adalah dengan mensubstitusi awal fasa dari tiap awal segment dengan fasa yang telah dibuat sedemikian rupa dan merepresentasikan pesan yang disembunyikan. Fasa dari tiap awal segment ini dibuat sedemikian rupa sehingga setiap segmen masih memiliki hubungan yang berujung pada kualitas suara yang tetap terjaga. Teknik ini menghasilkan keluaran yang jauh lebih baik daripada metode pertama namun dikompensasikan dengan kerumitan dalam realisasinya.
- Metode yang ketiga adalah penyebaran spektrum. Dengan metode ini pesan dikodekan dan disebar ke setiap spectrum frekuensi yang memungkinkan. Maka dari itu akan sangat sulit bagi yang akan mencoba memecahkannya kecuali ia memiliki akses terhadap data tersebut atau dapat merekonstruksi sinyal random yang digunakan untuk menyebarkan pesan pada range frekuensi.
- Metode terakhir yang sering digunakan adalah menyembunyikan pesan melalui teknik echo. Teknik menyamarkan pesan ke dalam sinyal yang membentuk echo. Kemudian pesan disembunyikan dengan menvariasikan tiga parameter dalam echo yaitu besar amplitude awal, tingkat penurunan atenuasi, dan offset. Dengan adanya offset dari echo dan sinyal asli maka echo akan tercampur dengan sinyal aslinya, karena sistem pendengaran manusia yang tidak memisahkan antaha echo dan sinyal asli.
Keempat metode
di atas memiliki kesamaan yaitu menggunakan kelemahan dari sistem pendengaran
manusia. Maka dari itu teknik steganografi dalam MP3 juga akan menggunakan
kelemahan ini untuk menyembunyikan pesan.
Seperti
yang disebutkan diatas, MP3Stego dapat digunakan untuk steganografi. Cara kerja
dari program ini berdasarkan dari teknik kompresi audio dari WAV ke MP3.
Seperti yang sudah diketahui, MP3 adalah kompresi yang bersifat “menghilangkan”
data-data yang tidak signifikan bagi pendengaran manusia, maka dari itu program
ini menggunakan keuntungan itu dengan tidak menghilangkan seluruh data yang redundant, melainkan digantikan dengan
pesan yang akan dimasukan.
Proses
pengkodean dan kompresi MP3 secara umum terbagi menjadi dua siklus iterasi,
yaitu di dalam siklus iterasi berupa siklus untuk ratifikasi dan di luar siklus
iterasi untuk pengendalian distorsi dan noise.
Gambar bagan kompresi MP3 seperti di bawah ini:
MP3Stego
memasukan data pada saat proses kompresi pada proses di dalam siklus iterasi.
Proses
penyembunyian pesan secara garis besar adalah pesan dikompresi lalu dienkripsi
dan terakhir disembuyikan pada rangkaian bit MP3. Setelah mengalami kompresi,
lalu pesan tersebut dienkripsi untuk menjami keamananya. Seperti yang telah
dibahas diatas, pesan steganografi dianggap dapat diketahui keberadaannya maka
untuk keamanan pesan tersebut harus dilakukan tindakan pengamanan, antara lain
enkripsi. Enkripsi yang digunakan adalah 3DES yang sudah teruji keandalannya,
sehingga walaupun keberadaannya diketahui isi pesan akan tetap aman.
Kemudian
dilanjutkan dengan proses penyebaran
pesan terenkripsi pada rangkaian bit MP3. Proses ini merupkan proses
yang terumit dalam keseluruhan proses. Pertama-tama proses ini terjadi pada di
dalam siklus iterasi, di dalam siklus iterasi ini terjadi kuantisasi data dari
sinyal input yang sesuai dengan model sistem pendengaran manusia, dan
mengumpulkan data-data tersebut hingga mencapai ukuran yang tepat sehingga
dapat dikodekan. Sedangkan siklus lainnya memastikan data memenuhi spesifikasi
model sistem pendengaran manusia. Kemudian untuk menyisipkan pesan, pesan
dijadikan parity bit untuk Huffman code
dan scale factor. Tentu saja
dengan penggantian parity ini harus ada
yang disesuaikan, yaitu tahap akhir dari dalam siklus iterasi. Penyebaran data
dilakukan secara acak yang didasarkan atas SHA-1.
Melihat
proses yang begitu mengutamakan keamanan maka penyimpanan pesan menggunakan
MP3Stego merupakan pilihan yang tepat. Satu-satunya kemungkinan isi pesan dapat
terungkap bila kata rahasia yang digunakan untuk enkripsi dan penyebaran data
diketahui.
Sayangnya
MP3Stego tidak dapat menampung pesan yang memiliki ukuran besar, karena
besarnya ditentukan dari besar frame MP3 dimana setiap frame hanya dapat menampung 1 bit saja.
Selain itu file audio yang digunakan sebagai carrier file harus memiliki spesifikasi format WAV, 44100Hz, 16
bit, PCM, dan mono. Diluar spesifikasi tersebut proses penyisipan pesan tidak
dapat dilakukan, MP3 hasil kompresi juga mono dimana file
MP3 tidak wajar dengan format mono yang akan menimbulkan kecurigaan. Tetapi
sekali lagi program ini ditujukan unuk menunjukan bahwa steganografi
menggunakan MP3 dapat dilakukan.
BAB III
PERCOBAAN
Pertama-tama
akan dicoba untuk menyembunyikan pesan singkat yang memiliki nama pesan.txt, yang berisi:
hello world, what's up!
This is testing using mp3stego.=>
Kemudian file WAV yang akan saya gunakan memiliki
nama rx.wav yang sesuai dengan
spesifikasi di atas. Lalu dengan dua file sudah cukup untuk memulai proses.
Jalannya proses ini dilakukan dalam lingkungan command di WindowXP, kedua file harus berada dalam direktori yang
sama dengan program. Selanjutnya sesuai dengan manual, saya akan menjalankan
proses dengan hasil rx.mp3,
dengan perintah seperti berikut:
encode -E pesan.txt rx.wav rx.mp3
Setelah itu akan
diminta sebuah kata rahasia yang akan digunakan dalam proses enkripsi dan
penyebaran pesan, dan juga diminta untuk mengulangi mengetik kata tersebut
lagi. Terakhir proses kompresi dan penyisipan dilakukan. Berikut adalah ilustrasinya:
Selanjutnya dari file rx.mp3
akan dicoba untuk mengambil pesan yang telah disembunyikan sebelumnya. Perintah
yang digunakan adalah:
decode -X rx.mp3
Kemudian akan
ditanyakan kata rahasia yang digunakan pada saat kompresi dahulu, dan akan
diminta untuk konfirmasi lagi. Setelah itu pesan akan ditampilkan dalam file rx.mp3.txt sebelumnya akan dihasilkan file dalam format PCM terlebih dahulu.
hello world, what's up!
This is testing using mp3stego.=>
Hasil dari file ini sama dengan pesan yang disisipkan tadi. Sehingga secara
keseluruhan program dapat berjalan dengan baik dan proses berjalan dengan baik
Sekarang
untuk menguji ketahanannya, saya mencoba untuk memotong file
MP3 hasil kompresi selama 20 detik. Kemudian saya mencoba untuk mendengarkan file yang sudah dipotong tersebut dengan
menggunakan Winamp. Ternyata hasil keluaran suara sangat jelek, dan waktu yang
seharusnya 20 detik berkurang menjadi 5 detik. Tampaknya file yang telah mengalami kompresi dengan disisipi pesan
menggunakan MP3Stego tidak dapat diperlakukan seperti file MP3 biasanya. Lalu saya mencoba untuk melakukan proses
decoding dan hasilnya adalah pesan error
dari program tersebut.
Kemudian
saya mencoba untuk menggunakan kata rahasia yang salah. Ternyata proses
ekstraksi data tetap dilakukan, namun pada akhirnya muncul pesan error oleh program tersebut.
Gambar 7. pesan error dari program
Jadi proses
enkripsi dilakukan dengan menggunakan kata rahasia palsu tersebut, namun hasil
yang dihasilkan salah sehingga muncul pesan error
dari program. Dapat disimpulkan tanpa kata rahasia pesan tetap aman tidak
dapat diakses oleh orang lain.
Setelah itu untuk mengetahui
seberapa besar dari kapasitas pesan yang dapat disisipkan, saya mencoba untuk
menggunakan file dengan ukuran 4 kbytes yaitu file readme.txt dari program. Saya menggunakan cara yang sama
seperti sebelumnya untuk encoding dan hasilnya seperti ilustrasi di bawah ini:
Pada tampilan
dapat dilihat ukuran maksimum data 14964 bits, angka ini didapatkan dari jumlah
frame (7482 frame) yang dikalikan dengan dua. File input WAV memiliki format 16 bit setiap sample sama dengan 2
byte untuk setiap sample. Dengan ini satu frame mampu menampung 2 bit data
pesan.
Kemudian
saya mencoba untuk mengetahui besarnya file
mp3 dengan data yang disisipkan berbeda ukuran. Ternyata pada hasil
akhirnya besar dari file mp3 tetap
sama, walaupun ukuran pesan yang disisipkan memiliki selisih yang cukup besar.
Dengan ini berarti dalam proses kompresi memang disediakan tempat sebanyak dua
kali jumlah frame untuk alokasi pesan rahasia. Maka dari itu dengan ukuran
pesan yang berbeda dapat menghasilkan ukuran file mp3 yang sama.
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
Teknik
steganografi dibandingkan dengan kriptografi memiliki keunggulan yaitu dengan
steganografi keberadaan dari informasi yang disembunyikan tidak dapat dideteksi
dengan mudah, dengan steganografi informasi disembunyikan sedemikian rupa
sehingga menghilangkan kecurigaan. Sedangkan untuk kriptografi keberadaan dari
informasi yang disembunyikan dengan jelas diketahui.
Dengan
meluasnya teknologi digital, maka steganografi pun mulai diterapkan pada file-file
digital yang dikenal dengan sebutan digital watermarking. Penerapannya pada file-file
gambar, audio, dan juga video. Biasanya digital
watermarking mengeksploitasi kelemahan indera manusia baik pendengaran
maupun penglihatan. Teknik yang paling awam digunakan adalah penggantian LSB
(Least significant bit) dari suatu rangkaian data dengan informasi yang hendak
disisipkan. Namun ukuran informasi yang dapat disisipkan tergantung dari besar carrier file.
Teknik
steganografi dalam file multimedia
dapat juga diterapkan dalam proses kompresi data. Dengan menggunakan format
kompresi yang bersifat loosy
(menghilangkan), data-data redundant yang
seharusnya dihilangkan beberapa dapat diganti dengan informasi yang ingin
disisipkan. Biasanya dalam proses kuantisasi data proses penyisispan informasi
tersebut terjadi.
Penggunaan
MP3Stego sebagai alat steganografi ternyata memiliki hasil yang cukup baik. Hal
ini membuktikan bahwa audio steganografi dapat dilakukan Dengan adanya
pengamanan enkripsi data menggunakan 3DES dan juga penyebaran data yang
dilakukan secara acak mnggunakan prinsip SHA-1 yang mana keduanya telah diuji
ketangguhannya. Pesan yang disimpan akan aman tidak dapat diakses oleh orang
yang tidak memiliki kata rahasia yang dipakai. File mp3 dari hasil kompresi tidak dapat diperlakukan sama seperti file mp3 biasanya, seperti dipotong.
Selain itu error handling dari
program ini memadai sehingga program ini dapat digunakan dengan keamanan yang
terjamin.
Teknik
steganografi yang baik memiliki prinsip bahwa informasi tersebut dapat diakses
oleh orang lain, sehingga dengan asumsi tersebut kerahasiaan dari imformasi
tersebut akan dijaga contohnya menggunakan enkripsi. Teknik steganalysis hanya
dapat mengetahui keberadaan steganografi saja dan belum dapat mengetahui isi
dari informasi yang dirahasiakan bila digunakan enkripsi data.
Pengguanaan
steganografi pada MP3 dapat dijadikan alternatif media menyampaikan pesan
rahasia. Pertama karena sifat dari steganografi yang sulit dideteksi
keberadaannya. Lalu sifat dari MP3 yang ubiquitos sehingga memungkinkan proses transfer tidak
menimbulkan kecurigaan. Dengan kedua kelebihan tersebut maka steganografi MP3
merupakan alat yang baik untuk menyembunyikan pesan.
4.2 Saran
Steganografi
menggunakan MP3 sungguh layak menjadi media penyimpanan informasi yang sifatnya
rahasia. Karena keunggulan yang dimiliki menjadikan steganografi menggunakan
MP3 salah satu yang terbaik dalam kerahasiaannya.
Untuk
yang ingin mengembangkan lagi makalah ini masih terdapat beberapa hal yang
dapat diperdalam. Proses penyisipan informasi dapat dipaparkan lebih dalam lagi
untuk mendapatkan pengertian cara kerjanya. Kemudian dapat berpedoman pada software lainnya yang lebih canggih
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
0 Response to "KUMPULAN SKRIPSI TERBARU TEKNIK INFORMATIKA LENGKAP "
Posting Komentar